Kasus klinis ini sering muncul pada anak
Tulisan ini dapat mengeksplorasi kasus-kasus klinis yang paling sering terjadi pada anak-anak, secara khusus membahas diagnosis dan penanganan penyakit anak yang umum terjadi seperti flu, pilek, dan infeksi telinga dan lain sebagainya. terdapat langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, orang tua dan pengasuh.
Dengan memehami kondisi anak sakit mampu memberikan dampak baik bagi anak, khusunya dalam penanganan pertama untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit yang dialami.
Mallampati
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun datang ke unit gawat darurat karena ibunya melihat "sesuatu di bagian belakang tenggorokannya." Orang tuanya menyangkal adanya benda asing yang tertelan. Pasien dalam keadaan baik, tanpa gejala yang signifikan. Pemeriksaan fisik tidak menunjukkan adanya suara mengi, mengi, retraksi, air liur, atau massa.
1. Apa penjelasan dari kekhawatiran ibu ini?
2. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi Mallampati?
Jawaban
1. Ibu ini memvisualisasikan epiglotis yang normal. Epiglotis kadang-kadang dapat divisualisasikan pada anak-anak tanpa instrumentasi. Penting untuk menyingkirkan adanya benda asing yang tertelan, kelainan anatomi, atau penyebab infeksi. Pasien ini sehat dan tidak dalam keadaan tertekan.
2. Kategori Mallampati digunakan untuk membantu memprediksi kesulitan intubasi endotrakeal. Terdapat empat macam tipe, dengan masing-masing tipe mempunyai anatomi rongga mulut yang berbeda. Tipe I berhubungan dengan intubasi yang lebih mudah, sedangkan tipe IV berhubungan dengan intubasi yang lebih sulit. intubasi.
Kelas I: Palatum lunak, uvula, fauces, pillars terlihat
Kelas II: Palatum lunak, uvula, fauces terlihat
Kelas III: Palatum lunak, dasar uvula terlihat
Kelas IV: Hanya palatum keras yang terlihat
Ginekomastia neonatal
Seorang bayi perempuan usia 10 hari mengalami pembengkakan pada payudaranya. Sang ibu menyadari pembengkakan tersebut selama beberapa hari terakhir, tetapi pasien dalam keadaan baik. Tidak ada demam, keluarnya cairan dari payudara, atau kemerahan yang dilaporkan.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa bayi perempuan tersebut dalam keadaan sehat dan tidak ada kelainan yang ditemukan, kecuali pembengkakan di bawah kedua puting susu. Pembengkakan tersebut tidak meradang, tidak nyeri, dan tidak sensitif terhadap sentuhan, dengan diameter sekitar 4 cm di kedua sisi. Puting susu juga dapat bergerak dan tidak mengeluarkan cairan. Alat kelamin bayi sesuai dengan usianya dan tidak ada tanda-tanda limfadenopati.
Pemeriksaan apa yang harus dilakukan pada pasien ini?
Jawaban
Ginekomastia neonatal adalah temuan umum pada bayi laki-laki dan perempuan dalam beberapa minggu pertama kehidupan. Hipertrofi payudara berhubungan dengan stimulasi dari hormon ibu. Umumnya, tidak diperlukan pemeriksaan. Yang diperlukan hanyalah ketenangan dan edukasi.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik harus berfokus pada pengubahan fisiologis yang berbeda dari kelainan infeksi atau struktural. Adanya demam, nafsu makan yang buruk, kelesuan, lesu, rasa hangat, eritema, atau keluarnya cairan dari puting susu merupakan tanda adanya mastitis atau abses. Munculnya karakteristik seksual sekunder dapat mengindikasikan adanya endokrinopati. Lesi jinak harus dipantau setiap beberapa bulan.
REFRENSI :
Pediatric Emergency Medicine, Second edition,ALISA MCQUEEN, S. MARGARET PAIK. The University of Chicago, Medicine, Comer Children’s Hospital, Chicago, Illinois, USA 2019
Neonatal giant mastauxe: a case report.Pant VP, Mishra D Ann Med Surg (Lond)2023.